![]() |
Kantor Desa Segaran, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang |
Lebih mencengangkan lagi, lahan TKD yang telah ditukar guling tersebut sudah dijual kepada pihak lain seharga Rp400 juta. Sementara itu, tanah pengganti yang diduga milik kepala desa diperkirakan hanya bernilai sekitar Rp25 juta di pasaran. Saat ini, lahan TKD yang ditukar telah dibangun tempat penampungan air oleh pihak kedua.
Seorang warga bernama Mat mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan kepala desa. Ia menilai bahwa program-program desa tidak berpihak kepada masyarakat, melainkan lebih menguntungkan pribadi. Bahkan, pengelolaan tempat penampungan air yang seharusnya menjadi sumber pendapatan desa justru diduga dikelola secara pribadi, dengan hasilnya tidak masuk ke kas desa.
Selain dugaan penyalahgunaan TKD, Mat juga mengungkapkan adanya kejanggalan lain di Desa Segaran, seperti minimnya pembangunan desa dan hilangnya dua unit kendaraan milik desa, yakni mobil Panther ambulans yang diduga telah dijual dan mobil Espass yang tidak diketahui keberadaannya.
“Kami sebagai warga meminta agar dilakukan inspeksi dan penyelidikan oleh pihak berwenang, mulai dari Inspektorat, Tim Pidana Korupsi (Tipikor), hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan ini,” tegas Mat.
Saat awak media Deraphukumpos mencoba mengonfirmasi ke kantor desa, kepala desa tidak berada di tempat. Para staf desa pun enggan memberikan pernyataan terkait dugaan tukar guling TKD yang disinyalir tidak sesuai prosedur.
Sementara itu, salah satu warga lainnya, Wagimin, membenarkan adanya tukar guling TKD di Desa Segaran. Namun, ia mengaku tidak mengetahui lokasi lahan penggantinya secara pasti.
“Tanah TKD yang lama sekarang sudah dibangun tempat penampungan air, dan airnya disalurkan ke warga dengan biaya langganan Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per bulan. Soal mobil Panther milik desa, sekarang sudah dipakai oleh sebuah yayasan yang membelinya. Kalau ingin tahu lebih jelas, tanyakan langsung ke pihak yayasan,” ujarnya.
Dugaan penyalahgunaan aset desa ini semakin menjadi perhatian publik. Warga berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut kasus ini hingga tuntas demi transparansi dan keadilan bagi masyarakat Desa Segaran.(Red)