Notification

×

Iklan

Iklan

FIB UB Memberikan Tujuh Penghargaan untuk Seniman dan Budayawan Indonesia melalui Anugerah Sabda Budaya 2024

Rabu, 06 November 2024 | November 06, 2024 WIB Last Updated 2024-11-06T08:05:45Z

Orasi Budaya / Dr. Seno Gumira Ajidarma, S.Sn,.M.Hum


DerapHukumPos.com -- Malang , FIB UB Memberikan Tujuh Penghargaan untuk Seniman dan Budayawan Indonesia melalui Anugerah Sabda Budaya 2024 

Kota Malang - Tahun ini, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) merayakan hari jadinya ke-15 dengan bertemakan PANCADASA, Basa busananing bangsa, ngrembaka ing kalasuba. Tema ini memiliki makna yang cukup dalam. Pancadasa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Lima Belas. FIB UB telah berusia Lima Belas tahun. Kalau ini manusia, sudah memasuki usia SMA, mulai mencari dan memantapkan jati diri.

Jati diri FIB UB adalah di bidang ilmu Bahasa, Sastra, Pendidikan Bahasa dan Sastra, Seni, dan ilmu tentang Manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, FIB UB memantapkan diri dengan kesadaran penuh bahwa Basa Busananing Bangsa; Bahasa dan juga Budaya adalah jati diri Bangsa. Maka, FIB UB berkomitmen di bidang keilmuan itu secara total dan paripurna, mengembangkan ilmu-ilmu humaniora di tengah era kemajuan teknologi digital.

Itulah mengapa FIB UB mendorong kita semua untuk Ngrembaka ing Kalasuba bersama-sama berkembang di zaman keemasan, zaman di mana Manusia—dengan segala kecanggihan teknologi yang diciptakannya—berhasil melampaui dirinya sendiri menjadi semakin baik, sejahtera, dan bahagia.

Beberapa rangkaian acara telah disusun untuk memeriahkan HUT kali ini, diantaranya Pimpinan Melukis yang telah dilaksanakan pada Senin (30/9/2024) untuk para wakil dekan dan Rabu (2/10/2024) khusus untuk para dekan UB; Cosplay Fun Run yang diadakan pada Minggu (20/10/2024) di UB Dieng; Instalasi Seni yang diadakan mulai Senin (4/11/2024) hingga Kamis (7/11/2024) di Hall rektorat UB; dan puncaknya, Anugerah Sabda Budaya ASB yang diselenggarakan pada Selasa (5/11/2024) di Ballroom 1, Hotel Grand Mercure, Malang.

Acara turut dihadiri beberapa seniman dan budayawan ternama, diantaranya Diva Indonesia, yaitu Krisdayanti. Selain itu, tamu undangan penting lainnya yang hadir yaitu Seno Gumira Ajidarma yang menjadi orator budaya di kegiatan ini, serta Wina Bojonegoro yang merupakan penerima anugerah sastra pertama kali di acara ASB FIB UB.

Acara ini dipandu oleh dua pembawa acara, Arsih Amalia, M.I.Kom., dan Mirzah Ardiansyah, M.M. Setelah para tamu undangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UB, acara ini diawali dengan tarian pembuka, Tari Topeng Grebeg Sabrang, tarian ini menggambarkan segerombol pasukan yang bersiap berangkat menuju medan perang dengan berani, brangasan, dan gagah perkasa sekaligus misterius.

Tari Topeng Grebeg Sabrang adalah tarian yang memiliki sifat gagah yang ditunjukkan melalui gerak yang bervolume besar. Tarian ini memiliki arti grebeg/garebeg yaitu diiringi bala akeh atau diiringi banyak prajurit. Menggambarkan barisan prajurit yang berangkat menunaikan titah Sang Raja. Topeng dan kostum warna merah menjadi simbol bahwa dalam tokoh Sabrang memiliki sifat berani dan misterius. Dekan FIB UB, Hamamah, Ph.D., menyampaikan bahwa FIB memiliki misi untuk mengapresiasi karya-karya intelektual dan budaya khususnya dari para seniman terutama yang berada di Malang dan di Jawa Timur.

“ASB pertama kali digagas FIB UB pada tahun 2018 di masa kepemimpinan Prof. Agus Suman selaku Dekan FIB UB pada saat itu. Sejak saat itu, kami secara konsisten mengembangkan ASB ini agar terus menjadi wadah apresiasi para seniman, budayawan, dan Musisi yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kehidupan budaya kita,” jelas Hamamah.

“FIB UB merupakan satu-satunya universitas yang memberikan penghargaan bagi para seniman. Harapan dari pemberian Anugerah Sabda Budaya ini adalah agar menjadi motivasi bagi para seniman untuk terus berkarya,” imbuhnya.

Kegiatan utama dari ASB ini adalah FIB UB memberikan penghargaan kepada para pegiat seni dan para tokoh sosial humaniora di Indonesia. Adapun penilaian pemberian anugerah ini berdasarkan pertimbangan tertentu dan riset dari dewan kurator yang dibentuk oleh tim FIB UB.

Beberapa nama yang tergabung dalam dewan kurator tahun ini yaitu Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. dari UM selaku ketua, dan beranggotakan Winarto Ekram, S.Sn. yang merupakan seorang seniman, Syarifudin, S.Pd. dari Museum Panji, Ir. Hengki Herwanto, MBA. dari Museum Musik Indonesia, serta Yusri Fajar, dan M. Fatoni dari FIB UB. 
Tahun ini, FIB UB memberikan tiga nominasi kategori baru, yaitu bidang Seni Musik, Pemerintah Peduli Budaya, dan insentif kepada Pelestari Bahasa. Di ASB tahun ini, FIB dibantu oleh Komunitas Sedulur Mangliawan untuk memberikan penghargaan kepada para nominator.

Diantara penerima penghargaan tersebut terdapat Sasti Gotama dari Cilacap, Jawa Tengah, yang merupakan penerima ASB kategori Sastra. Pada kategori Seni Rupa ada Koeboe Sarawan dari Kota Batu. Menyusul Mbah Karimun (alm) dari Pakisaji untuk kategori Tradisi, yang kehadirannya diwakili oleh ahli warisnya yaitu Handoyo. Ian Antono dari Jakarta sebagai penerima penghargaan kategori Seni Musik.

Pada kategori Pemerintah Peduli Budaya ada Yudil Chatim, S.kM., M.Ed. yang berasal dari Atdikbud (Atase Pendidikan dan Kebudayaan) dan merupakan salah satu pendukung berdirinya Rumah Budaya Indonesia oleh FIB UB di Tianjin Foreign Studies University, Tiongkok. Sedangkan Teater Api Indonesia dari Surabaya digolongkan sebagai penerima insentif kategori Komunitas Seni/Budaya. Selanjutnya, Adrian Pawitra (alm) dari Madura sebagai penerima insentif kategori Pelestari Bahasa. Adrian merupakan pembuat kamus Bahasa Madura-Indonesia.

Salah satu penerima penghargaan, Teater Api Indonesia, merupakan pertunjukan seni teater yang menggunakan api sebagai media untuk mengekspresikan sebuah makna dari cerita yang ditampilkan kepada penonton. Para seniman teater ini juga berhasil menciptakan suasana yang magis dengan membentuk berbagai pola melalui gerakan dengan api, membuat mereka menjadi kelompok seni teater yang unik dan menarik serta memiliki identitas khas.

Di tengah-tengah acara, Ian Antono yang merupakan nominator di kategori Seni Musik tahun ini, menghibur para penonton dengan menampilkan permainan gitarnya bersama D’Barokah band dan menampilkan duet bersama Krisdayanti, menyanyikan lagu Rumah Kita. Ian Antono merupakan gitaris legendaris Indonesia yang telah berkiprah di industri musik sejak tahun 1970-an dan bergabung dalam band God Bless. 
Ian Antono mengaku bahwa Kota Malang memiliki arti khusus baginya.

“Lagu-lagu saya banyak menceritakan tentang kehidupan saya saat di Malang,” jelasnya.
Ia juga mengaku takjub terkait tanggapannya ada kampus yang peduli dengan seniman dan budayawan.
“FIB UB luar biasa! Saya tadinya tidak percaya. Saya diundang ke sini dapat apa, dan saya mendapat salah satu penghargaan,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan orasi budaya disampaikan oleh Seno Gumira dan diteruskan oleh teaterikalisasi mahasiswa FIB UB atau dikenal dengan nama Teater Lingkar. 
Acara ini ditutup pukul 12.20 WIB oleh hiburan musik dari band D’Barokah yang menampilkan beberapa lagu yang diciptakan oleh nominator ASB 2024, Ian Antono, salah satunya berjudul “Semut Hitam”, serta beberapa lagu dari Krisdayanti.

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, Prof. Dr. Muchamad Ali Safaat, S.H., M.H., turut mengapresiasi kegiatan ini. 
“Kami sangat mengapresiasi Anugerah Sabda Budaya yang diselenggarakan oleh FIB UB karena perkembangan kebudayaan merupakan hal penting dalam upaya untuk menciptakan kebahagiaan dari manusia. Tidak semua aspek itu dapat dipenuhi dari pengembangan ilmu pengetahuan semata atau teknologi. Tetapi, ada wilayah budaya yang memang harus dikembangkan karena itu akan sangat menentukan bagaimana sebuah bangsa itu berkembang,” ungkap M. Ali. Safaat.

Terkait sinergi UB dengan komunitas budaya, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB menyampaikan bahwa UB sudah melakukan berbagai Upaya, terutama melalui FIB UB.

“Kita selalu berusaha untuk selalu merangkul dan bekerja sama dengan berbagai komunitas budaya, itulah yang sudah dan sedang dilakukan oleh FIB UB. Dengan bekerja sama dengan komunitas-komunitas terutama yang berasa di Malang Raya,” pungkasnya.



Reporter :  Madnadir

Editor : Admin

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update